Diposkan pada Sharing

STOP BULLYING !!!


HEY PARA PEMBULLY!! Apa kabarmu? Apa kau menjalani hidupmu dengan baik? Senangkah kau? Sudah baik kah hidupmu hingga kau merasa pantas untuk membully orang lain yang tak bersalah padamu? Cihh…

Bully adalah tindakan kekerasan, semua orang tau itu tetapi ada saja orang-orang tak berhati yang dengan bangganya tetap membully orang lain. Bully bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi tindakan pembullyan ini juga terjadi di belahan bumi yang lain dengan berbagai alasan tidak masuk akal. Entah karena si korban dianggap jelek –maaf- atau karena korban dianggap bodoh –maaf- . Atau bahkan dengan alasan-alasan konyol lainnya seperti karena si korban terlalu cantik, terlalu pintar atau bahkan terlalu kaya. Para pembully selalu punya alasan untuk membully mereka yang ia anggap pantas untuk diperlakukan seperti itu.

Wahai para pembully, tahukah kau bagaimana perasaan mereka yang kau bully? Bagaimana tertekannya mereka menerima setiap deraan dan siksaan darimu? Bagaimana kehidupan mereka yang perlahan-lahan hancur karena tindakan tak berhatimu? Apakah kau makhluk tak berhati? Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah baik-baik, kita semua sama. Kau, aku dan dia adalah sama. Manusia ciptaan Tuhan, lalu siapakah kau hingga merasa pantas untuk membully mereka yang tidak berdaya?!

Wahai para pembully, mungkin kau tak tahu atau pura-pura tak tahu, mereka yang kau bully mungkin sekarang tengah meringkuk sendirian di dalam kamar, bersedih dan tertekan seorang diri atau bahkan ada diantara mereka yang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka karena tidak kuat dengan berbagai tekanan akibat perbuatan keji mu itu. Tak sadarkah kau bahwa kau tak lebih dari seorang pembunuh? Kau telah membunuh mereka secara perlahan-lahan dan itu sangat menyakitkan.

Aku pernah menjadi korban bully semasa SD dulu, rasanya benar-benar menyakitkan. Bayangkanlah ketika pergi sekolah adalah hal yang berat untukku. Bagi anak-anak seusia ku pergi ke sekolah mungkin adalah hal yang mengasyikan, tapi tidak untukku. Sekolah seolah merupakan neraka, karena di sana, mereka, orang-orang tak berhati itu sudah menungguku dan siap untuk melakukan segala cara untuk menyiksaku. Ketika pelajaran berlangsung aku selalu ingin bel sekolah cepat berbunyi agar aku bisa segera bergegas pulang ke rumah, karena hanya dirumahlah bisa kudapatkan keamanan. Anak-anak lain mungkin akan pulang dengan berjalan beriringan dengan teman-temannya, mereka akan berjalan dengan penuh suka cita sambil berbagi cerita. Tapi tidak denganku, setiap pulang sekolah aku selalu berlari dengan kencang, agar mereka tidak bisa mengejarku, jika itu terjadi maka tamatlah riwayatku.

Aku punya teman, banyak. Tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa, karena mereka hanya anak perempuan yang masih kecil yang bahkan lebih manja dariku. Mereka tak bisa menolongku ketika para pembully itu mengejek atau bahkan memukulku, teman-temanku hanya bisa diam karena jika mereka berusaha membelaku, mereka akan ikut diejek atau bahkan dipukuli. Waktu itu aku hanya anak kelas 1 SD yang tidak tau apa-apa, yang tidak bisa melakukan apa-apa untuk melawan karena mereka, yang membully ku adalah anak laki-laki dari kelasku dan jumlah mereka tidak hanya satu. Kelas 1 SD adalah masa-masa paling menyakitkan dalam sejarah hidupku, dimana seharusnya kau merasa senang dan bahagia, tapi aku justru merasakan ketakutan setiap kali mengingat tentang itu.

Aku pernah merasakan bagaimana tertekannya saat menjadi korban bully, bagaimana takutnya pergi ke sekolah, bagaimana sakitnya dipukuli disaat kau tak melakukan kesalahan. Aku pernah merasakannya, oleh karena itu lewat tulisan singkat ini, aku berharap semoga aksi bully-membully yang semakin marak terjadi bisa segera dihentikan. Lewat kata-kata ini aku ingin mereka yang membully bisa menghentikan aksi tak berperasaan mereka. Daripada membully orang lain hanya karena rasa iri dan dengki, lebih baik kau berusaha kerasa agar bisa melampaui mereka.

Aku bukan orang baik, aku hanya manusia penuh dosa yang pernah dibully dan sekarang sedang berusaha memperbaiki setiap sikap dan tutur kata agar menjadi orang yang lebih baik..

Sekian dan Terima Kasih. Tulisan ini tak bermaksud untuk menyindir, tapi jika akhirnya malah jadi menyindiri, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mari stop bullying dan hiduplah denga baik…

Peluk Cium,

Delangli~~

Penulis:

Nama : D E L A Umur : 21 tahun Pekerjaan : Pengangguran yang masih kuliah, doakan segera selesai..

Tinggalkan komentar