Diposkan pada Sharing

Antara Sinetron Indonesia dan Drama Korea


sinetrondrama

Di zaman yang semodern ini kayaknya semua orang udah pada tau deh tentang segala macam hal yang berbau Korea Selatan. Mulai dari Boyband dan Girlband-nya, drama-drama-nya, budaya-nya, bahkan sampai bahasa-nya. Berbicara soal Korea Selatan emang gak ada habisnya, entah itu ditinjau dari segi positif maupun dari segi negative.

Kali ini aku akan menuliskan beberapa pendapatku tentang perbedaan antara Sinetron Indonesia dan Drama Seri Korea. Sebenarnya tulisan ini udah lama banget nangkring di laptopku, tapi karena kendala waktu dan faktor malas wkwk jadinya baru sekarang deh punya kesempatan untuk mem-publishnya

Aku menulis ini bukan untuk menghina, menjatuhkan apalagi menghasut orang lain untuk gak menghargai karya anak Bangsa, aku menulis ini dengan harapan semoga aja ada script writer yang membaca tulisanku ini dan mulai berinovasi dengan karya-karyanya. Berinovasi lohh yaa, bukan plagiat.

Okedeeh, dari pada berlama-lama. Ini dia beberapa tinjauan kuuu..

Pemeran

Para pelakon drama Korea kayaknya memang dipilih dan disesuaikan dengan karakter yang akan mereka perankan. Aktris dan aktor cilik memerankan peran yang memang sesuai dengan usia mereka, aktris dan aktor remaja memerankan peran anak remaja yang fresh dan enerjik sedangkan aktris dan aktor senior memerankan peran yang dewasa dan serius. Semua di tempatkan pada tempatnya masing-masing. Sedangkan untuk sinetron Indonesia, memang ada beberapa peran yang diperankan sesuai dengan usia dan kapasitas mereka. Tetapi coba kita liat beberapa sinetron yang pemainnya seolah dipaksakan untuk memerankan karakter dewasa yang seolah-olah paham dengan lika-liku kehidupan, padahal kita tau sendiri kalau usianya masih tergolong muda yang seharusnya mendapatkan peran yang ceria, fresh dan bersemangat khas remaja.

Riasan/Penampilan

Jika ditinjau dari segi ini, mungkin akan terlihat perbedaan yang cukup mencolok. Dalam drama Korea, artis-artisnya menggunakan riasan natural sehingga menampilkan sisi alami pada tokoh yang mereka perankan. Dari segi pakaian pun, mereka menggunakan pakaian yang cocok dengan tempat mereka berada. Jika mereka berada di pesta, pastilah menggunakan baju pesta, begitupun jika berada di kantor, di sekolah atau di kampus, mereka menggunakan pakaian yang memang sudah seharusnya. Semuanya ada pada koridornya masing-masing. Berbeda dengan sintron Indonesia, yang riasannya sangat mencolok dan terkesan tidak pada tempatnya. Dari segi pakaian misalnya, kebanyakan sinetron Indonesia menampilkan pakaian yang heboh bin rame. Entah itu di rumah, di kantor, di pesta, di kampus, bahkan di sekolah sekalipun. Padahal jika dikaitkan dengan realita di masyarakat, aku rasa gak ada deh yang dandan sampai segitunya. Bisa-bisa ini jadi contoh yang gak baik untuk anak kecil yang sering nonton sinetron-sinetron yang menampilkan tampilan seperti itu.

Alur Cerita

Boleh dibilang drama Korea berkonsep sederhana dan minimalis *emang rumaah?! Drama Korea berfokus pada judul cerita dan sejauh yang pernah aku tonton, gak ada tuh yang melenceng dari judulnya. Walau terkadang alurnya udah bisa ditebak tapi drama seri Korea selalu bisa memberikan kejutan-kejutan manis kepada para penontonnya. Sinetron Indonesia lain lagi, alur cerita yang emang pada dasarnya mudah ditebak diperparah lagi dengan ceritan monoton dan terkesan berlarut-larut pada satu hal yang sebenarnya gak penting-penting banget. Misalnya, si tokoh kecelakaan semua orang udah percaya dia meninggal dan memang di dalam ceritanya udah dibuat suatu penegasan bahwa ia udah meninggal. Ehh, gak taunya di selamatkan oleh orang lain dan hidup di situ selama bertahun-tahun ternyata dia amnesia. Ada juga cerita dimana sih tokoh utama meninggal, lalu muncul kembarannya. Selain itu, kadang ceritanya gak nyambung dengan judulnya. Dan yang paling ngeselin kalo tokoh-tokoh baru bin gak penting udah mulai berseliweran di dalam cerita.

Episode

Walaaah… Untuk drama Korea gak perlu ditanya deh. Paling standar drama Korea tuh 16 episode. Sejauh yang aku nonton, episode drama Korea paling banyak yaa sekitar 150-an dan itu pun jarang. Dan satu hal penting lagi, jika suatu drama sudah ditetapkan hanya berakhir pada episode 16, maka berakhirlah. Sekalipun ratingnya tinggi banget, mereka gak akan menambah episode. Satu lagi, waktu penayangan drama Korea itu dua kali seminggu dengan durasi sekitar satu jam. Dengan waktu penayangan seperti ini, tentunya gak akan membuat para penonton bosan. Berbeda dengan sinetron di Negara kita ini yang selalu mengejar rating, selama ratingnya bagus sinetron akan tetap lanjut sampai bertahun-tahun sampai beribu-ribu episode dan pastinya dengan alur cerita yang udah melenceng dari judulnya. Dan waktu penayangan yang setiap hari ditambah lagi dengan durasi yang cukup lama, bahkan ada juga sinetron yang menayangkan dua episode sekaligus dalam sekali tayang.

Soundtrack

Berbicara soal drama Korea gak lengkap rasanya kalo gak membahas tentang soundtracknya. Para kru memang memilih soundtrack yang cocok untuk tiap adegan dan suasana. Sehingga kita yang menonton bisa ikut merasakan bagaimana sakitnya perasaan si tokoh lewat soundtrack, kita juga bisa ikut merasakan bagaimana bahagianya sang tokoh. Dan biasanya, para kru sudah menyiapkan lagu dan menyeleksi siapa penyanyi yang cocok untuk membawakan lagu tersebut. Sehingga lagu tersebut booming seiring dengan boomingnya drama. Contohnya ost Secret Garden yang dinyanyikan oleh Baek Ji Young, ost You who Came From the Star yang dinyayikan oleh Lyn, dll. Berbeda dengan sinetron Indonesia yang biasanya memakai lagu-lagu yang sudah terlebih dahulu booming dan biasanya kurang cocok dengan keadaan.

Budaya

Dalam drama Korea, kita gak hanya disuguhkan dengan cerita dan konflik di dalam drama tapi kita pun disuguhkan dengan budaya-budaya khas Korea. Entah itu tempat wisata, kebiasaan sehari-hari, ataupun makanan. Contohnya di drama BBF yang memperkenalkan tentang Pulau Jeju dan Namsan Tower. Bukan hanya itu saja, mereka pun kadang memperlihatkan cara membuat kimchi dan cara orang-orang Korea memasak makanan mereka. Untuk Indonesia sendiri, yang mereka tonjolkan adalah budaya alah orang kaya yang liburan ke luar negeri. Padahal banyak sekali tempat wisata yang sangat indah di negeri ini.

Setting/Lokasi

Saat menonton drama Korea, kita seolah gak akan bosan dengan setting yang ditampilkan. Drama Korea punya berbagai lokasi indah yang akan memanjakan mata karena keindahan tempat tersebut. Contohnya drama Love Rain, yang setting-nya indah banget. Sinetron Indonesia sendiri selalu menggunakan setting yang monoton, misalnya rumah, mall, rumah sakit, sekolah. Paling sering yaa setting dalam rumah.

Tema/Genre

Parah penulis di sana memang sangat kreatif dan penuh inovasi dan juga mereka berani menampilkan sesuatu yang berbeda dan terkesan unik. Jika kalian seorang penggemar drama korea, pastinya gak asing lagi dengan drama korea bertema atau bergenre fantasi-supernatural yang dikemas secara unik walaupun kalau dipikir-pikir kembali gak mungkin kejadian itu terjadi di dunia nyata *yaiyalah.. Kan fantasi-supernatural. Beberapa drama bergenre unik ini adalah Secret Garden, I hear Your Voice, Master’s Sun, You who came From the Star, Gu Family Book, My Girlfriend is Gumiho, Arang and the Magistrate, Queen Inhyun’s Man,Rooftop Prince , Opration Proposal, Faith, dll. Gak hanya bertema fantasi-supranatural, ada juga drama Korea yang bertema Saeguk seperti The Moon That Embraces the Sun, Dong Yi, Jung Ok Jung, Jewel in the Palace, dll. Semua jenis drama Korea selalu dikemas seapik mungkin. Dan walaupun bertema tentang cerita di luar daya manusia, tapi tetap bisa dimengerti dan diminati oleh penonton karena cara penyajiannya yang tidak terkesan membodohi para penonton. Satu hal lagi, efek komputer yang digunakan pun tidak lebay. Untuk sinetron Indonesia, memang ada sinetron yang mengusung tema fantasi-supernatural juga sinetron yang bertema kerajaan zaman Majapahit. Lalu apa bedanya dengan drama Korea?! Perbedaannya terletak pada cara penyajian. Penggunaan efek komputer yang terlihat tidak alami menjadi salah satu alasan mengapa sinetron Indonesia berbeda dengan drama Korea. Kayak misalnya mereka lagi pada berkelahi, eeh tiba-tiba yang satunya udah berubah jadi naga dan yang satunya udah berubah jadi kelelawar raksasa. *Upppssss… ini bukan sinetron kali yaa. Satu lagi, untuk sinetron bertema kerajaan menurutku make up atau riasan mereka tuh terlalu berlebihan. Lipstick dan eyeshadow dengan warna-warna ngejreng. Ampun deh! Emang orang zaman dulu dandanannya kayak gitu juga ya?!

 

*

*

Well, itulah beberapa pendapatku tentang perbedaan antara Sinetron Indonesia dan Drama Korea. Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi alasan bagi kebanyakan orang untuk menonton Drama Korea dibandingkan dengan Sinetron Indonesia. Menurut aku, para pecinta drama Korea bukannya gak punya rasa nasionalisme tapi kami mencari tontonan yang menarik dan menghibur, bukannya tontonan yang malah bikin emosi dan bingung sendiri.

Dengan tulisan ini, semoga aja ada script writer yang membacanya dan berniat untuk melakukan inovasi-inovasi agar kedepannya, anak bangsa bisa mencintai produk dalam negeri. Aku yakin Indonesia bisa, asal ada aja yang mau memulai. Bagi yang emang udah mencintai sinetron Indonesia, teruslah cintai apa yang sudah kalian cintai jangan terhasut dengan beberapa pendapat saya di atas. Karena sekali lagi, tulisan ini bukan dimaksudkan untuk menghasut siapapun agar membenci sinetron Indonesia.

Okee deeh.. Sekian dan terima kasih. Yang mau mengkritik, silahkan. Atau bagi yang mau berbagi tentang pemikirannya pun dipersilahkan, selama bahasa yang kalian gunakan adalah bahasa yang sopan kalian akan diterima dengan baik di lapak ini *senyum lima jari *dancing dancing

Peace is beautiful!

 

 

 

Sincerely,

Delangliii

Penulis:

Nama : D E L A Umur : 21 tahun Pekerjaan : Pengangguran yang masih kuliah, doakan segera selesai..

Tinggalkan komentar